Sinopsis Gangaa episode 321 bag 2 dalam kategori "Sinopsis Gangaa"
adalah salah satu artikel terfavorit di situs Sinopsis Gangaa & Silsila. Semoga artikel yang kami rangkum ini bermanfaat bagi Anda semua.
Sinopsis Gangaa episode 321 bag 2 by Meysha Lestari.
Ratan pulang. Dia mengangkat tangan untuk mengetuk pintu kamarnya,
ketika tiba-tiba pintu terbuka dan Prabha berdiri kaget di depannya. Ratan
bertanya, "apa yang kau lakukan dengan pintu terkunci?" Prabha dengan gugup
menjawab, "aku...aku berganti pakaian. AKu mau pergi ke pasar membeli sayuran."
Prabha hendak melangkah pergi, tapi Ratan menahannya, "kau mau ke pasar hari
ini?" Prabha denga neksal menjawab, "memang kenapa kalau aku ke pasar? AKu cuma
mau beli sayuran.." Ratan teridam. Prabha melangkah pergi. Ratan kembali
memanggilnya, "dengar!" Prabha menghentikan langkahnya dan memasang muka kesal.
DIaberbalik menatap Ratan. Ratan balik menatap Prabha dan bertanya, "Yash tidak
pulang sejak beberapa hari yang lalu. Adalah kau bicara padanya? Dia baik-baik
saja kan?" Prabha mengangguk, "ya. AKu hanya memintanya agar menjauh dari rumah
selam kasusnya berlangsung. Kalau tidak kita akan terjebak karena hal itu... aku
pergi dulu!" Lalu Prabha membalikan badan dan melangkah pergi. Ratan juga
membalikan badan hendak masuk ke kamar. Tas yang di kempit Prabha terjatuh.
Prabha menutup mulutnya dengan kaget. Ratan mendengar suara benda jatuh dan
menoleh. Dia melihat tash tangan Prabha di lantai. Dia menatap tas itu. Prabha
cepat-cepat memunggutnya. ratan mendekatinyadan bertanya, "itu, apa di
dalamnya?"
Prabha berbohong dan coba mengelak dengan berbalik, tapi Ratan
lebih dulu menangkap tasnya dan ingin melihat isisnya. Prabha melarang. Keduanya
saling berebut tas. Ratan berhasil merampas tas itu dan membukanya. Dia sangat
terkejut saat melihat isinya pistol, "milik siapa ini? yash?" Prabha bebrohong
lagi, "bukan Yash. Ini milik temannya Yash. Dia membelinya." Ratan menjadi
marah, "katakan padaku apa semua ini? Pertama-tama aku menemukan segepok uang di
bajunya lalu pistol ini! Jujurlah, katakan padaku kemana kau akan membawanya?"
Prabah menajwab, "aku akan membuangnya. Yash menyuruhku melakukan itu, kalau
kalau polisi datang untuk menggeleda rumah kita." Ratan bertanya lagi, "kapan
dia memberikan pistol ini padamu? Mengapa kau tidak memberitahu aku? Kau terus
berohong padaku dan menyembunyikan tindakannya. kau juga akan peri ke penjara
suatu hari nanti." Prabah melarang ratan mengutuk putra mereka, "aku tidak ingin
membuatmu tegang. Serahkan pistol ini padaku. Aku pergi!" Prabha merebut senjata
itu dari ratan. Memasukannya dalam tas lalu bergegas pergi. Ratan memanggil
Prabha, tapi Prabha tak menghiraukannya. Ratan menatap kepergian Prabha dengan
cemas. Dia berpikir, "apakah Yash terlibat dengan sesuatu yang tidak benar?"
Cengkeraman Sagar terlepas. Dia mengancam pemuda-pemuda itu
agar tidak mengatakan sesuatu yang menentang istrinya atau orang lain, "kalau
tidak, aku akan membunuhmu!" Mereka tidak takut dengan ancaman Sagar. Salah satu
dari mereka menghampiri Sagar dan nenekannya di dinding, "istrimu pasti sensara
karena itu dia mengambil narkoba. Mengapa kau menikahinya? Kami masih lebih baik
darimu. Setidaknya kami teguh dengan hubungan yang kami buat." Sagar tertegun
mendengar kata-kata mereka. Ketiga orang itu lalu bekrumpul, salah satu berdiri
dan yang dia duduk. Mereka saling berbicara antara satu sama lain, "laki-laki
seperti dia tidak menghanrgai vermilion yang mereka letakkan di kening
istrinya.."
Sagar terbayang Janvi dan pernikahan yang mereka jalani. Para
pemuda itu masih mengejeknya. Sagar lepa skontriol, dia meraih gelas dan hendak
memukul salah satu dari pemuda itu ketika dia tiba-tiba tersadar dan
menghentikan gerakannya. Pemuda-pemuda itu melihat apa yang hendak di lakukan
Sagar. Mereka marah dan sepakat untuk menghajar Sagar. Pengeroyokan pun terjadi.
3 lawan 1. Sagar tidak melawan sedikitpun ketika tubunhya di pukuli. Dia
teringat akan Janvi dan situasi yang mereka berduahadapi. pedmua-pemdua itu
menghajar Sagartanpa ampun. Kepala Sagar mereka di hantamkan ke tembok hingga
keningnya berdarah. Sagar terkapar di lantai. Para pemdua itu teru smemukul dan
menendang tubuhnya. SIpir penjara melihat perkelahian itu dan segera masuk
kedalam sel untuk melerai, Melihat kondisi Sagar yang parah, para sipir
memutuskan untuk membawa Sagar k erumah sakit.
Pulkitdatang ke rumah sakit untuk menengok Sagar. Dia
berpapasan dengan perawat dan bertanya, "Sagar... Sagar Chaturvedi?" Perawat
menunjuk ke sebuah kamar. Pulkit segera masuk ke kamar itu. Sagar sedang
berbaring. Kepalanya di perban dan tanganya di infus. Pulkit terkejut melihat
kondisi Sagar. Sagar membuka matanya dan melihat Pulkit. Dia hendak bangkit,
tapi Pulkit bergegas menghampirinya. DIa membantu Sagar duduk. lalu dirinya
duduk di samping tempat tidur. Pulkit berkata, "aku yakin kau bereaksi atas
sesuatu yang tidak benar saja. Kautidak akan membiarkan orang lain berkelakuan
buruk." Sagar menanyakan kondisi Supriya. Pulkit menjawab, "dia lebih baik dari
sebelumnya."
Sagar menanyai Pulkit, "apakah kakak memberitahu semua orang
tentang kondisiku?" Pulkit menyangkal, "aku tidak mendapat kesempatan." Sagar
meminta agar Pulkit bersumpah, "jangan katakan apapaun pada siapapun di rumah.
Ibu dan nenek sudah sangat cemas. mereka tdiak akan sanggup menanggungnya.
Tambah lagi, jangan beritahu Gangaa.." Pulkit bertanya-tanya, "apa yang terjadi
dengan tiba-tiba ini Sagar? Semuanya bernatakan." Sagar meraih tangan Pulkit dan
menggengamnya, "kakak benar. Semua ini karena aku. Kalians emua berada dalam
masalah karena aku, tapi sekarang tidak akan lagi. Aku akan mengatur segalanya
dengan benar. Semuanya akan baik-baik saja." Pulkit binggung. Sagar melanjutkan,
"aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Aku akan melakukan apa yang
benar. jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja." Pulkit mengangguk, "aku
pun berharap begitu!"
Gangaa sedang memeriksa foto-foto yang di ambil oleh petugas
penyidik di kamar janvi setelah kejadian. Palash mendapatkan fotoi-foto itu
setelah memintanya dari inspektur. Gangaa membuang foto-foto itu dengan kesal
karena tidak menemukan petunjuk apapun, "tuan, kita tidak tahu siapa Raaz
Bihari. Bagaimana kita bsia tahu, Janvi mentransfer uang denga sukarela atau
tidak. Sidang akan di laksanakan besok. Jika kita tidak bisa menemukan petunjuk
sampai besok, maka kita tidak akan bisa menjamin Sagar." Palash meneguk minuman
dalam cangkirnya, dia meminta agar Gangaa tenang. Palash memungguti foto-foto
yang di buang gangaa, "bagaimana semua ini akan bisa berhasil kalau kau menyerah
sekarang? Tenanglah! Kau pasti akan menemukan petunjuk."
Gangaa memeriksa foto-foto itu satu persatu kembali. Dia
melihat dua buah foto berulang-ulang dan menunjukannya pada Palash, "ada yang
janggal dengan foto ini." Gangaa menunjukan sebuah foto dan foto yang lain
usebagai perbandingan, "satu di ambil pada pukul 2:30 sementara yang lain di
ambil pada pukul 3. Pada foto pertama tidak tampak ada kertas dia tas meja,
sementara foto kedua ada kertas dia tas meja, ini adalah surat bunuh diri Janvi.
Artinya, seseorang telah meletakkannya di sana untuk mejebak Sagar. Foto itu ada
di ambil setelah kematian Janvi, artinya dia tak mungkin meletakkannya di sana.
Seseorang telah menyimpan surat itu." Palash mengamati foto-foto itu dan
mengangguk. Gangaa menatap penuh harap, "kita bisa menyelamatkan Sagar
sekarang.." Sinopsis Gangaa episode 322 by Meysha Lestari